Indonesia kembali memperjuangkan isu kelapa sawit dan menolak kebijakan diskriminatif terhadap sawit di Eropa. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dan Uni Eropa ke-22 di Brussels, Belgia.
Pada Senin (21/1/2019) lalu wakil menteri, AM Fachir sebagai pemimpin delegasi Indonesia menyampaikan sawit adalah komoditas strategis bagi Indonesia. Menurutnya sawit telah berkontribusi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan termasuk pengentasan kemiskinan hingga pencapaian energi bersih yang terjangkau. Sehingga ia menekankan pentingnya kemitraan ASEAN dan Uni Eropa untuk menghentikan kebijakan diskriminatif terhadap kelapa sawit.
Selain isu sawit, Indonesia juga mengajak ASEAN dan Uni Eropa untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.