Pada Oktober lalu surplus dagang Indonesia hanya 895 juta dollar Amerika Serikat turun dari 1,76 miliar dollar di bulan sebelumnya.
Penurunan surplus tersebut disumbang lonjakan impor yang pada Oktober lalu meningkat lebih dari 11 persen. Padahal pertumbuhan ekspor kurang dari 4 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Bahkan jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya pertumbuhan impor mencapai lebih dari 23 persen. Penyumbang terbesar surplus dagang di bulan Oktober ialah ekspor non migas. Meningkatnya ekspor minyak sawit dan batubara membuat kontribusi ekspor non migas mencapai lebih dari 90 persen.