PYONGYANG, KOREA UTARA — Diktator Korea Utara, Kim Jong Un mengambil rehat sejenak dari tidak buang air besar di akhir pekan untuk membuat ledakan boom boom. Ya, ledakan yang sangat besar.
Pada hari Minggu tanggal 3 September, Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan terkuat di bawah tanah Fasilitas Uji Nuklir Punggye-ri.
Diketahui dari Survei Geologi Amerika Serikat, ledakan bawah tanah tersebut menimbulkan gempa dengan skala 6.3. Diperkirakan daya eksplosifnya mencapai 120 kiloton.
Sebagai perbandingan, bom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima pada tahun 1945 menghasilkan 15 kiloton. Uji coba Korea Utara baru-baru ini delapan kali lebih kuat dari itu. Tapi itu hanya sepertiga dari kekuatan bom nuklir terkontrol milik Amerika Serikat yang baru saja diuji, B61-12, dengan hasil maksimal 340 kiloton. "
Temui Castle Bravo! Bom ini memiliki daya ledak sebesar 15.000 kiloton saat diuji pada tahun 1954. Ini adalah bom Amerika yang paling kuat yang pernah diuji, tapi ini bukan yang terkuat.
Kalau ini Tsar Bomba. Nuke Soviet diuji pada tahun 1961 dan menghasilkan ledakan sebanyak 50.000 kiloton. Itu 400 kali lebih kuat dari tes terakhir Korea Utara.
Tapi jangan mengira Korea Utara tidak berbahaya, karena mereka bisa mengubah sebuah uji coba bom menjadi sebuah senjata nuklir yang bisa dikirim adalah tantangannya. Dan tampaknya Korea Utara mungkin sudah berada di sana.
Ada spekulasi uji bom di akhir pekan ini akan membentuk komponen hulu ledak dari rudal balistik antar-benua Hwasong-14, Korea Utara. Rudal balisik antar-benua ini dilaporkan bisa sampai ke Alaska.
Selama akhir pekan, Amerika Serikat mengancam respon militer besar-besaran terhadap penggunaan senjata semacam itu terhadap Amerika Serikat atau sekutu-sekutunya. Menariknya, Presiden Trump sedang mempertimbangkan untuk menghentikan perdagangan dengan negara manapun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara. Yaitu China, karena tanpa dukungan dari Partai Rakyat, rezim Korea Utara akan runtuh.