Namanya sepakbola lonceng. Dinamakan demikian karena pesertanya mengandalkan suara lonceng dari dalam bola. Lonceng ini berfungsi untuk menstimulasi ketajaman pendengaran dan insting lewat telinga.
Pasalnya, para pesepakbola memiliki keterbatasan pada indera penglihatan.
Karena memiliki kendala membedakan lawan atau kawan pada tempo permainan cepat, para peserta terkadang saling bertabrakan. Tak jarang pula, peserta hanya "menendang angin" tanpa bola.
Meski sangat menantang, para pesepakbola tunanetra sangat antusias ikut perlombaan.