KOMPAS.TV - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menolak minta maaf seperti yang dituntut Koalisi Masyarakat Sipil terkait pernyataannya tentang sikapnya mempertanyakan adanya pemerkosaan massal saat tragedi kerusuhan Mei 98. Fadli Zon bilang beda pendapat adalah hal biasa dan dia bisa menjelaskan maksud perkataannya.
Ditemui di acara pembukaan Kompleks Bali Indah di sebuah kawasan resort di kota Swups, Polandia, Menteri Kebudayaan Fadli Zon tidak membantah adanya kasus pemerkosaan saat tragedi kerusuhan Mei 98. Namun Fadli mempertanyakan istilah massal yang dikaitkan dengan kasus pemerkosaan itu. Ia juga menambahkan ikut mengecam keras kasus pemerkosaan saat kerusuhan 98, namun istilah pemerkosaan massal perlu pembuktian hukum.
Terkait apakah kasus pemerkosaan saat kerusuhan Mei 98 akan masuk dalam penulisan ulang sejarah, Fadli Zon menyerahkan kepada tim sejarawan sebagai penulis. Sementara itu, proses penulisan ulang sejarah nasional saat ini mencapai 70 persen.
Baca Juga Menko PMK Akui Pemerkosaan Mei 1998 Ada di Laporan TGPF, Jelaskan Maksud Fadli Zon yang Dikecam di https://www.kompas.tv/nasional/599933/menko-pmk-akui-pemerkosaan-mei-1998-ada-di-laporan-tgpf-jelaskan-maksud-fadli-zon-yang-dikecam
#fadlizon #pemerkosaanmassal #sejarah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/600146/alasan-fadli-zon-tolak-minta-maaf-padahal-pernyataannya-tentang-pemerkosaan-massal-mei-98-dikecam