jAKARTA, KOMPAS.TV - Sinta Nuriyah Wahid dalam pidatonya menggunakan perumpamaan Indonesia seperti sebuah taman yang indah dengan berbagai ragam bunganya.
Semua bunga itu indah, namun tidak ada yang bisa memaksa anggrek atau mawar untuk menjadi bunga lainnya. Hal ini dimaksudkan bahwa keyakinan tidak bisa dipaksakan.
"Kita hidup di negara yang memang masyarakatnya adalah masyarakat yang majemuk, terdiri dari berbagai suku dan agama dan tinggal sama-sama. Artinya bahwa mereka adalah saudara-saudara kita, apapun suku, agamanya dia adalah saudara kita. Kalau memang mereka saudara kita, ya kita harus bersatu," katanya.
Saksikan dalam ROSI eps. Sinta Nuriyah Wahid, Bukan Sekadar Ibu Negara di kanal youtube KompasTV.
https://youtu.be/3Yfegd-Cvm8
#sintawahid #gusdur #toleransi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/587764/serukan-pluralisme-dan-toleransi-sinta-wahid-indonesia-indah-seperti-taman-berbagai-bunga-rosi