SEMARANG, KOMPAS.TV - Bayu, pedagang ayam geprek di Jalan Kusuma Wardani, Pleburan, Kota Semarang, dibuat kebingungan dengan harga bahan pokok yang belum stabil.

Ayam geprek yang disajikan dengan konsep prasmanan alias pembeli bisa menentukan sendiri berapa cabai yang ingin dikonsumsi, dan pembeli juga dipersilahkan untuk mengambil nasi, lauk serta sayur secara mandiri, memaksa ia harus menaikkan harga jual. Menyikapi harga sejumlah komoditas bahan pokok seperti beras, cabai, bawang putih hingga minyak goreng yang belum stabil di pasaran.

Bayu mengaku, ia lebih memilih menaikkan harga jual dari pada harus mengurangi porsi atau mengurangi kualitas. Karena ia tidak ingin pembeli atau pelanggannya merasa kecewa.

"Tingkatkan harga jual, kalo kita mau mengurangi porsi atau mengurangi kualitas pun juga berefek keusaha, pelanggan kecewa juga," ujar Bayu.

Peningkatan harga penjualan biasanya ia tentukan dalam kisaran angka 5 hingga 10 persen dari harga sebelumnya, tergantung dengan harga cabai rawit di pasaran. Karena cabai rawit sendiri merupakan bahan baku utama dalam kuliner ayam geprek ini. Sementara harga daging ayam saat ini tidak terlalu berpengaruh.

#cabai #semarang #ayamgeprek



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/569044/harga-bahan-pokok-belum-stabil-pedagang-ayam-geprek-pilih-naikkan-harga-jual