BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Kenaikan harga cabai rawit yang melambung tinggi telah mempengaruhi banyak usaha kuliner di Banjarmasin.
Cabai rawit yang kerap menjadi bahan utama dalam pembuatan sambal pedas dan menu masakan lainnya, membuat sejumlah pelaku usaha kuliner mulai beralih menggunakan cabai jenis taji yang lebih terjangkau di harga Rp.40.000 per kilogram.
Tak terkecuali pemilik warung makan di Jalan Teluk Tiram Darat Banjarmasin.
Baca Juga Paket Makan Bergizi Gratis Terlambat Datang, Siswa Terpaksa Menahan Lapar di https://www.kompas.tv/regional/565336/paket-makan-bergizi-gratis-terlambat-datang-siswa-terpaksa-menahan-lapar
Beralihnya ke cabai jenis taji menjadi pilihan yang paling rasional, meski rasa pedasnya lebih ringan, pemilik warung makan mengaku cabai taji cukup efektif dalam menciptakan rasa pedas pada sambal.
Namun adaptasi yang dilakukan pemilik warung, Gina, ini justru membuat pelanggannya kurang puas.
Lantaran terbiasa dengan rasa pedas khas cabai rawit, meski begitu dengan biaya operasional semakin tinggi, pemilik warung makan tetap menggunakan cabai taji agar tetap berjualan.
"Kebanyakan Cabe Keriting dan Rawit tapi karena mahal kami ganti taji, supaya tetap pedas," ucap Gina.
Baca Juga Buka Kelas Melukis di Cermin dan Tas Kanvas, Strategi Tarik Pengunjung Coffee Shop di Banjarbaru di https://www.kompas.tv/regional/562525/buka-kelas-melukis-di-cermin-dan-tas-kanvas-strategi-tarik-pengunjung-coffee-shop-di-banjarbaru
Tak hanya cabai rawit, pemilik warung makan berharap tiung yang kini mencapai Rp.80.000 bisa kembali turun dari harga sebelumnya yang hanya Rp.30.000 per kilogram.
Pelaku usaha kuliner ini berharap campur tangan pemerintah agar tidak membebani usahanya untuk memberikan cita rasa terbaik dengan harga yang bersahabat bagi konsumen.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/566744/harga-cabai-rawit-melambung-tinggi-pedagang-banjarmasin-beralih-ke-cabai-taji