SEMARANG, KOMPAS.TV - Untuk meraih gelar pahlawan nasional, kampus Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang menggelar seminar dan pameran foto "Jejak Karya Mangunwijaya" dimana mengupas kontribusi besar pastor Katolik Romo Mangunwijaya dalam dunia pendidikan, arsitektur, dan kemanusiaan.
Dukungan kampus SCU tidak terlepas dari keresahan bahwa sekarang ini tidak adanya sosok yang bisa dijadikan role model, khususnya dalam hal kemanusiaan dan karya pendidikan.
Sementara itu, koordinator panitia peringatan 25 tahun wafatnya Romo Mangun, Agustinus Kunarwoko mengatakan, seminar digelar sebagai upaya untuk meraih dukungan, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.
"Mendukung menjadi pahlawan nasional karena Romo pahlawan itu lengkap. Romo itu yang mewakili kemanusiaan, dunia intelektual, dunia sastra, dunia arsitektur. Romo mendapatkan penghargaan arsitektur terbaik disebut sebagai Bapak Arsitektur Modern Indonesia," ujar Agustinus.
"Karyanya Romo Mangun buku Novel "Burung-burung Manyar" mendapat penghargaan masa East Asian Association for Science Education (EASE) yang kalau ini dikumpulkan dalam gelar pahlawan nasional itu, semangat Romo Mangun yang penting itu harus bisa dikenang," imbuhnya.
Romo Mangunwijaya dikenal karena dedikasinya mendirikan yayasan Dinamika Edukasi Dasar (DED) yang menawarkan pendekatan pendidikan holistik. Dalam bidang arsitektur, banyak karya yang mengusung konsep tektonik yang mengutamakan harmoni dengan alam dan budaya lokal, serta bidang kemanusiaan membela hak-hak warga Kedungombo dan penataan warga Kali Code Yogyakarta.
#semarang #romomangunwijaya #pahlawannasional
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/557249/unika-kawal-romo-mangun-jadi-pahlawan-nasional