MAKASSAR, KOMPAS.TV - Dibukanya kembali ekspor pasir laut oleh Pemerintah Indonesia membuat masyarakat pesisir di Makassar menjadi khawatir. Kerusakan lingkungan akibat pengerukan pasir laut mengancam pendapatan mereka yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.
Kerang ekspor pasir laut yang dibuka setelah 20 tahun ditutup menjadi kebijakan yang mengkhawatirkan bagi warga pesisir di Makassar, Sulawesi Selatan. Kebijakan ini mengancam keberlangsungan hidup mereka yang umumnya berprofesi sebagai nelayan.
Nelayan di Pulau Kodingareng misalnya. Mereka sudah merasakan dampaknya. Tambang pasir yang pernah ada di daerah mereka membuat hasil tangkapan nelayan turun drastis. Selain itu, ada potensi abrasi, banjir rob, hingga ombak yang semakin tinggi. Tambang pasir laut saat ini telah ditutup pada 2020 lalu. Namun, ancaman kembali datang dengan dibukanya keran ekspor pasir laut.
Nelayan sejatinya menolak langkah pengerukan pasir laut. Selain demi keberlangsungan hidup mereka, ekspor pasir laut juga berpotensi merusak lingkungan.
#pengerukanpasirlaut
#tambangpasir
#nelayan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/549441/keran-ekspor-pasir-laut-dibuka-nelayan-protes