Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo Diduga Upaya Terakhir Presiden Selamatkan Gibran

Jurnal Tinta Media 2024-10-15

Views 0

Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Prabowo Subianto di Solo, yang memicu berbagai spekulasi publik. Banyak yang menilai bahwa pertemuan ini tidak hanya menunjukkan keakraban, tetapi juga memiliki pesan politik tersirat, khususnya terkait posisi Gibran Rakabuming Raka. Kehadiran Gibran, putra sulung Jokowi, dalam momen tersebut dianggap sebagai langkah strategis dalam menjaga relasi politik dan masa depan kekuasaan. Apakah ini upaya terakhir Jokowi untuk memastikan posisi politik Gibran tetap terjaga?

Foto-foto pertemuan itu menunjukkan Jokowi dan Prabowo duduk berdampingan, dengan Gibran berada di dekat mereka. Bagi sebagian orang, penampilan Gibran dalam foto tersebut menegaskan upaya Jokowi untuk memastikan putranya tetap relevan dalam konfigurasi politik pasca-pemilihan. Seperti kata Rocky Gerung dalam pernyataannya, “Bayangkan jika dalam foto tersebut tidak ada Gibran, pasti akan terlihat janggal. Kamera sering kali berbicara lebih dari sekadar gambar.”

Meski demikian, tidak sedikit pula pihak yang menafsirkan pesan ini secara berbeda. Menurut sejumlah pandangan di media sosial, rakyat Indonesia mengharapkan adanya batasan antara politik dinasti dan pemerintahan yang transparan. Banyak netizen yang merasa bahwa Gibran tidak perlu terlalu sering terlihat bersama Prabowo karena bisa menimbulkan spekulasi negatif terkait etika politik.

Jokowi tampaknya tidak hanya sekadar memperlihatkan persahabatan dengan Prabowo, melainkan juga mencoba memperkokoh relasi politik antara keduanya. Dengan Prabowo yang diprediksi akan mengambil posisi strategis di pemerintahan mendatang, banyak yang menilai bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memastikan posisi Gibran tetap aman. Dalam analisis Rocky Gerung, “Mungkin saja Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa dalam pemerintahan baru nanti, Gibran tetap memiliki peran yang signifikan.”

Namun demikian, legitimasi Gibran sebagai sosok pemimpin masih menjadi perdebatan publik. Dalam lima tahun ke depan, posisinya di politik akan diuji, dan masyarakat akan terus memantau perkembangan tersebut.

Share This Video


Download

  
Report form
RELATED VIDEOS