SLEMAN, KOMPAS.TV - Gudeg manggar menjadi menu andalan di salah satu warung makan, di Sleman, Yogyakarta. Varian gudeg berbahan bunga kelapa ini terbilang langka, karena kini jarang ditemui. Selain sulit mendapatkan bahannya, tak banyak pula orang yang bisa mengolah bunga kelapa menjadi gudeg.
Cara pembuatan gudeg manggar memang rumit. Bunga kelapa yang layak dijadikan gudeg, kemudian dimasak selama tiga hari untuk menjadikannya lunak, dan hilang rasa sepetnya.
Meski berbeda bahan dasarnya, namun penyajian gudeg manggar umumnya sama dengan gudeg berbahan nangka muda atau gori. Setelah dibumbui sambal krecek, gudeg manggar yang gurih akan terasa lebih nikmat, jika dimakan bersama daging ayam kampung atau telur areh.
"Gudeg manggarnya rasanya enak banget, nggak terlalu pedas, manisnya juga pas. Ini manisnya berbeda dari yang pernah saya coba," ujar Bilqis Soraya, penikmat gudeg.
"Rasanya enak dan manisnya pas. Beda dari gudeg lain yang pernah saya coba. Kebetulan ini baru pertamakali mencoba gudeg manggar, jadi kesan pertama ini sangat pas manisnya di saya," ujar Eva Fitriani, penikmat gudeg.
Berbeda dengan gudeg gori, gudeg manggar diklaim lebih aman dikonsumsi oleh para penderita asam lambung.
"Gudeg manggar adalah gudeg berbahan bunga kelapa, yang diproses dengan cara merebus air terlebih dahulu. Kemudian, direbus menggunakan bumbu dan santan selama tiga hari," ujar Rintania Elliyati, pemilik Warung Gudeg Manggar.
"Hal yang membedakan gudeg manggar dengan gudeg nangka, pertama adalah bahan dasarnya. Kedua, gudeg manggar ini lebih ramah untuk lambung. Gudeg nangka biasanya menyebabkan begah, kalau gudeg manggar tidak," imbuhnya.
Untuk anda yang berada di luar Yogyakarta, gudeg manggar ini bisa dipesan dengan cara paket frozen food. Dengan cara itu, pemilik warung mengaku telah mengirim gudeg manggar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.
#sleman #yogyakarta #gudegmanggar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/540235/gudeg-manggar-khas-yogyakarta-aman-bagi-penderita-asam-lambung