KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menduga kebocoran 6 juta data nomor pokok wajib pajak (NPWP), termasuk dugaan data dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, akibat keteledoran password.
Ia meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, serta Badan Siber dan Sandi Negara segera melakukan langkah mitigasi.
Presiden Jokowi memerintahkan untuk segera melakukan mitigasi terkait kebocoran data pribadi sebanyak 6 juta NPWP, termasuk data miliknya dan dua anaknya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Jokowi juga menyebut sejumlah negara lain menghadapi serangan hacker. Ia menduga kebocoran data disebabkan oleh keteledoran password dan masalah dalam penyimpanan data.
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar, Puteri Komarudin, menyebut sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan meminta kasus dugaan kebocoran data 6,6 juta wajib pajak ditanggapi serius.
Menurut Puteri, serangan siber ini merugikan masyarakat karena data pribadi tersebar ke publik hingga diperjualbelikan.
Baca Juga Jokowi Responi Dugaan Kebocoran Data 6 Juta NPWP, Ada Nama Presiden hingga Gibran dan Kaesang di https://www.kompas.tv/video/539772/jokowi-responi-dugaan-kebocoran-data-6-juta-npwp-ada-nama-presiden-hingga-gibran-dan-kaesang
#kebocorandatanpwp #datanpwpbocor #hacker #puterikomarudin #dpr
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/539775/kebocoran-6-juta-data-npwp-anggota-dpr-puteri-komarudin-minta-pemerintah-lakukan-investigasi-serius