Petugas Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) RI Widi Dwinanda melaporkan sebanyak 234 jemaah haji asal Indonesia wafat di Tanah Suci pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
"Berdasarkan data dari Sistem Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 09.24 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 234 orang," ujar Widi dalam keterangan resminya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Widi menyebut rata-rata usia jamaah haji yang wafat berkisar antara 60-70 tahun.
“Dari sisi usia, rata-rata jemaah yang wafat berumur 60-70 tahun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, ada penurunan jemaah wafat pada hari yang sama, tahun 2023, jemaah wafat berjumlah 469 orang, sedangkan di tahun 2024 berjumlah 234 orang,” terang Widi.
Ia juga menjelaskan, jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai prosedur dan Ketika ada jemaah wafat, tenaga kesehatan akan membuat Certificate of Death (COD).
“Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab, sektor atau daker untuk melengkapi persyaratan administrasi lainnya, misalnya, surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain,” ucapnya.
“Setelah administrasi disiapkan, lalu diserahkan ke Mashariq atau maktab untuk proses pemulasaraan,” imbuhnya.
PPIH kembali mengimbau jemaah haji yang akan kembali ke Tanah Air agar mempersiapkan diri dengan baik, memastikan berat koper sesuai dengan ketentuan penerbangan, yaitu 32 kg.
“Menjaga kondisi kesehatan tubuh, dengan makan yang teratur, menjaga asupan nutrisi dan istirahat yang cukup. Membatasi ibadah sunah yang akan mengurasi energi dan tetap menjaga hidrasi tubuh dengan minum yang cukup,” pungkas Widi.