PAMEKASAN, KOMPAS.TV - Hutan mangrove di pesisir Desa Lembung, Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini begitu lebat dan rindang.

Kawasan ini menjadi salah satu destinasi ekowisata hingga menggerakan perekonomian warga.

Semua ini buah inisiatif dan kerja keras Slaman, warga di Pamekasan, Jawa Timur yang selama 38 tahun melestarikan mangrove di pesisir desanya.

Sebelumnya tutupan mangrove hanya 19 hektar. Kondisinya kritis karena sering ditebang warga untuk dijadikan kayu bakar.

Dengan penuh kesabaran dan niat, Slaman mulai menanam mangrove modalnya dari kantong sendiri.

Slaman mengaku mulai melestarikan mangrove sejak SMP tahun 1986.

Niat Salman sempat mendapat tentangan dan intimidasi sejumlah warga yang menganggap kegiatannya mengancam habibat biota laut yang juga jadi mata pencaharian warga.

Perlahan tapi pasti, usaha Slaman mengajak warga membuahkan hasil pada 2010. Satu per satu warga yang awalnya menentang, mulai bergabung dan membantu Slaman.

Keberadaan mangrove ini telah menyelamatkan tambak-tambak milik warga.

Butuh waktu 20 bagi Slaman untuk mengubah pola pikir warga yang menentangnya. Kini hutan mangrove yang berada di Desa Lembung disulap menjadi ekowisata yang bermanfaat bagi lingkungan dan perekonomian warga.

Baca Juga Jaga Ekosistem Laut, KLHK Tanam 5.000 Pohon Mangrove di https://www.kompas.tv/regional/502996/jaga-ekosistem-laut-klhk-tanam-5-000-pohon-mangrove

#pelestarianmangrove #ekowisata #pamekasan


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/505194/pelestari-mangrove-slaman-hidupkan-lahan-kritis-di-pamekasan-selama-38-tahun