Jaelani (38) tetap semangat menghadapi kerasnya hidup meski kondisi fisiknya penuh keterbatasan. Jaelani bekerja sebagai penyortir barang asongan di dekat dengan TPU Malaka, Pondok Kopi. Mulai dari botol bekas, sandal bekas hingga alat-alat elektronik yang rusak.
Semua ini dilakukan dengan kondisi disabilitas. Yakni, kaki dan tangan kanan dalam kondisi berbeda sejak lahir. Jaelani mengaku kondisinya ini diperparah oleh gejala stroke yang dideritanya 3 tahun lalu. Namun, ia menjalani semua dengan penuh semangat.
Dalam seminggu ia bisa mengantongi kisaran Rp400 ribu hingga Rp 500ribu. Sedangkan jika sepi, ia hanya mendapatkan Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Ia berkeyakinan setiap insan yang diciptakan oleh Tuhan YME, pasti memiliki peran dan manfaat bagi sesamanya.
Reporter: Muhammad Farhan
Produser: Reza Ramadhan