GORONTALO, KOMPAS.TV - Satu pekan setelah lebaran Idul Fitri, Masyarakat Gorontalo memiliki tradisi lebaran ketupat. Lebaran ketupat awalnya dilaksanakan oleh Masyarakat Jawa Tondano yang ada di Gorontalo.
Perayaan ini pun tak lepas dari kuliner khasnya yaitu ketupat,dodol dan nasi bulu atau nasi jaha.
Masyarakatpun sehari sebelum perayaan lebaran ketupat telah mempersiapakan kuliner khasnya, seperti nasi jaha. Bahkan masyarakat mempersiapkan nasi jaha tersebut dengan jumlah yang banyak, untuk menjamu keluarga atau masyarakat yang berkunjung.
Salah satu warga Desa Huidu,Kecamatan Limboto Barat mengaku, dirinya memasak nasi jaha ini tidak hanya untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga dirinya menerima pesanan dari daerah sekitar. Menurutnya meskipun harga beras saat ini naik, namun Zamran mengaku produksi nasi jaha tahun ini mengalami peningkatan,dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga Antrian Panjang Penumpang Kapal di Loket Tiket Pelabuhan Gorontalo di https://www.kompas.tv/regional/500831/antrian-panjang-penumpang-kapal-di-loket-tiket-pelabuhan-gorontalo
Berbeda dengan Imran Warga Yosonegoro mengaku, tahun ini produksi nasi jaha sedikit berkurang dibanding dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya dirinya memproduksi nasi jaha sebanyak 200 kilogram, tahun ini dirinya hanya memproduksi sebanyak 150 kilogram saja.
Seiring dengan berjalannya waktu, saat ini lebaran ketupat tidak hanya terpusat di Perkampungan Jawa Tondano di Gorontalo namun sudah mulai dilaksanan hampir di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo.
#lebaranketupat
#gorontalo
#jawatondano
#nasibulu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/500835/tradisi-lebaran-ketupat-di-gorontalo-warga-memasak-nasi-jaha