Demi menersangkakan dan menerdakwakan Jessica Kumala Wongso, Krishna Murti, Muhammad Nuh Al-Azhar, dan Christophe Hariman Rianto bukan hanya merusak barang bukti digital (video CCTV kafe Olivier) secara spasial (dari 1920x1080 piksel menjadi 960x576 piksel) yang membuat semua objek mengerdil pada tiap frame tetapi juga merusaknya secara temporal (dari 25 frame per detik menjadi 10 frame per detik) yang membuat pergerakan objek menjadi kasar yang seharusnya halus.
Kerusakan temporal tersebut di sini diuji dengan menganalisa keluaran nilai hash dari 8 fungsi hash yang digunakan yang membuktikan bahwa nilai hash keluaran dari tiap fungsi hash dari video dengan 25 frame/detik berbeda dengan dari video dengan 10 frame per detik. Perbedaan nilai hash tersebut menandakan rusaknya integritas (keutuhan) data akibat reduksi temporal tersebut!
37 BUKTI ILMIAH REKAYASA VIDEO CCTV OLEH MUHAMMAD NUH AL-AZHAR DAN CHRISTOPHER HARIMAN RIANTO:
https://drive.google.com/file/d/1ufO4JQdDZSBvSzRnbjVQFJVWIZSIYU9e/view?usp=sharing