JAKARTA, KOMPAS.TV -
Presiden Joko Widodo memberikan pangkat Jenderal TNI Kehormatan kepada Prabowo Subianto, Rabu (28/2). Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pemberian pangkat ini merupakan penghargaan dan meneguhkan pengabdian kepada bangsa dan negara melalui usulan Panglima TNI dan diberikan oleh Presiden Jokowi. Maka, menurut Moeldoko pemberian pangkat ini bukan untuk "mengikat" Prabowo atau dipandang sebagai transaksi politik.
Moeldoko mengatakan sebelumnya juga pernah ada pemberian pangkat Jenderal Kehormatan kepada sejumlah tokoh, di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, hingga AM. Hendropriyono.
Moeldoko menyebut Prabowo diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan berhak menerima gaji. Hal ini ada dalam putusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) memberhentikan Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran karena terlibat penculikan penghilangan paksa aktivis 1997/1998 menjelang lengsernya Presiden Soeharto.
Pemberian penghargaan ini dianggap menyakiti keluarga korban penghilangan paksa peristiwa 1998, yang disampaikan dalam Aksi Kamisan ke-806. Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi telah menghargai Aksi Kamisan. Keluarga korban pernah diundang ke istana bersama Jaksa Agung dan Menteri Hukum dan HAM untuk memahami aspirasinya.
Sementara itu usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Senin (26/2), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan anggaran program makan siang gratis Rp15.000 per anak. Moeldoko menjelaskan tidak ada pembahasan oleh Presiden Jokowi dalam sidang tersebut dan hanya dipaparkan oleh Airlangga melalui slide. Sidang membahas terkait RAPBN 2025, pengeluaran, capaian, hingga defisitnya.
Moeldoko menuturkan dalam Sidang Kabinet bulan Maret ini, akan dibahas program-program pemerintahan periode selanjutnya usai pengumuman presiden terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil suara KPU.
Selengkapnya simak dalam ROSI eps. Transisi Kabinet Jokowi, Seteru jadi Sekutu di kanal youtube KompasTV.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/489710/moeldoko-tanggapi-kontroversi-pangkat-jenderal-kehormatan-prabowo-hingga-program-makan-gratis-rosi