MALANG, KOMPAS.TV - Akademisi Universitas Brawijaya Malang ikut mengkritik pemerintahan Jokowi dan pelaksanaan pemilu 2024.
Akademisi Brawijaya menilai kondisi bangsa jelang pemilu tidak sedang baik-baik saja.
Ada delapan poin pernyataan sikap yang disampaikan oleh sejumlah guru besar dan sivitas akademika Universitas Brawijaya Malang.
Mereka meminta agar pemerintah pusat, daerah, aparat penegak hukum hingga ASN bersikap netral dalam pemilu.
Guru Besar Universitas Brawijaya juga meminta pemerintah dan penegak hukum tidak menjadikan hukum sebagai instrumen politik untuk membungkam demokrasi.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghargai gelombang kritik yang disampaikan sivitas akademika terhadap Presiden Joko Widodo.
Namun, Bahlil mengingatkan agar kampus dan sivitas akademika juga menjaga netralitasnya dalam pilpres 2024.
Sementara Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, Mahfud MD bilang ada oknum yang mencoba membungkam suara akademisi.
Oknum ini mencoba mengintimidasi agar sejumlah rektor diminta untuk membuat testimoni soal pemerintah Jokowi yang baik.
Menurut Mahfud pemerintah perlu turun tangan mengusut kasus ini.
Baca Juga Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta Akui Diminta Buat Testimoni soal Kinerja Jokowi di https://www.kompas.tv/video/483154/rektor-universitas-atma-jaya-yogyakarta-akui-diminta-buat-testimoni-soal-kinerja-jokowi
#gurubesarunbraw #jokowidikritik #BahlilLahadalia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/483214/menteri-investasi-bahlil-lahadalia-tanggapi-hujan-kritik-dari-sivitas-akademika-ke-jokowi