YOGYAKARTA, KOMPASTV Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar menyindir Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal hilirisasi tambang nikel di Sulawesi Selatan.
"Kita semakin hari semakin terbuka matanya menyaksikan fakta-fakta bahwa perubahan itu tak bisa ditunda, perubahan itu tak bisa dielakkan, semakin hari semakin nyata. Berbagai kerusakan terus dilakukan. Bagaimana kita saksikan rusaknya alam raya kita karena kerakusan segelintir orang. Betul?" kata Cak Imin di Yogyakarta, Senin (29/1/2024).
Baca Juga Kata Luhut saat Sindir Tom Lembong soal Tak Tuntas Garap OSS di https://www.kompas.tv/video/480562/kata-luhut-saat-sindir-tom-lembong-soal-tak-tuntas-garap-oss
Cak Imin pun menantang Luhut untuk ketemuan agar bisa membandingkan data yang dimilikinya.
"Saya hari-hari ini mau ketemu Pak Luhut. Katanya mau adu data. Mau adu data apakah benar jumlah tambang-tambang kita maslahat dan madaratnya ga imbang. Ngerti maslahat atau madarat ndak? Jangan-jangan opung ga ngerti,"kata Cak Imin.
Lebih lanjut Cak Imin menuding pemerintah seolah tak sabar mengelola nikel, tanpa memperhatikan cadangan nikel yang tinggal 15 tahun.
"Hasil analisa ternyata tambang nikel kita tinggal 15 tahun. Nek wes diangkut metu Kabeh, suatu hari kita butuh nikel, justru kit mengimpor nikel kita sendiri dari negara lain," pungkas Imin.
Video Editor: Bara Bima
#cakimin #luhutbinsarpandjaitan #tambangnikel
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/480828/cak-imin-slepet-opung-luhut-di-panggung-kampanye-yogyakarta-mau-ketemu-pak-luhut-adu-data