Pemerintah meyakini baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt (NMC) yang dikembangkan Indonesia tetap menjadi pilihan pasar dan industri kendaraan listrik hingga saat ini. Kementerian mencatat total komitmen investasi hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan listrik mencapai 42 miliar dolar atau setara Rp630 miliar.