JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengklarifikasi bahwa tidak ada aksi penganiayaan menggunakan batu seperti yang disampaikan Slamet. Sebab, apabila menggunakan batu maka proses pemulihannya tidak akan bisa cepat dan bisa sembuh dalam kurun waktu sekitar 3 hari.
Menurut Maruli, peristiwa tersebut terjadi karena adanya aksi dan reaksi. Ia membantah isu adanya rencana pencegatan para relawan tersebut di tengah kondisi hiruk pikuk bising suara kendaraan berknalpot brong. Mereka sudah diperingatkan untuk tidak berkampanye dengan mengganggu ketertiban ketika mengendarai sepeda motor berknalpot brong.
Enam anggota TNI telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Denpom Surakarta. Dengan tegas Maruli mengatakan bahwa aksi penganiayaan adalah tindakan salah. Namun dari informasi yang diperolehnya, tujuh relawan yang dianiaya tersebut saat kejadian dalam kondisi mabuk. Maruli mengajak seluruh pihak harus mengevaluasi dari kejadian ini.
Selengkapnya simak dialog Rosianna Silalahi bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Saksikan dalam ROSI eps. Penganiayaan Relawan, Netralitas TNI Dipertanyakan di kanal youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=UR7oWwfx5Fc
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/474958/penganiayaan-relawan-ksad-saya-tidak-menormalisasi-pemukulan-orang-rosi