KOMPAS.TV - Nah, ternyata memakan makanan yang masih panas dapat memicu masalah kesehatan. Selain itu tren makan tahu panas dengan bubuk cabai ini cukup berisiko.
Sebagai informasi, kapsaisin adalah senyawa dalam cabai yang memberikan sensasi panas. Kapsaisin mengikat reseptor rasa sakit di mulut , lidah, dan saluran cerna yakni TRPV1.
Hal tersebut membuat otak tertipu bahwa telah terjadi perubahan suhu sehingga muncul rasa panas dan nyeri.
Bahaya Makan Makanan Masih PanasGigi Rusak
Panas dari minuman dan makanan mampu melemahkan enamel gigi. Ketika enamel gigi rusak, gigi jadi rentan terhadap lubang dan pembusukan.
Meningkatkan Risiko Kanker
Kebiasaan mengonsumsi makanan yang masih panas menurut World Cancer Research Fund International menyebabkan iritasi di esophagus. Hal tersebut akan berujung pada kanker esophagus.
Luka Bakar
Mengonsumsi tahu yang masih panas dapat membuat lidah terbakar dan bibir melepuh. Hal tersebut membuat tidak nyaman karena akan memicu sariawan di mulut.
Baca Juga Arawarai, Ritual Pengumpulan Makanan Untuk Bermusyawarah di https://www.kompas.tv/regional/470182/arawarai-ritual-pengumpulan-makanan-untuk-bermusyawarah
Editor Video: Dawud Majid
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/470395/awas-ini-bahaya-di-balik-tren-makan-tahu-pedas-dan-panas-langsung-dari-wajan-sinau