SEMARANG, KOMPAS. TV - Budidaya melon varietas hamigua ini di kembangkan di kawasan Semarang Barat yang dikelola oleh PT Tani Makmur Bareng. Budidaya melon ini dengan sistem dutch bucket hydroponic yaitu teknik bercocok tanam hidropinik yang ditekankan pada sirkulasi dan efesiensi penggunaan air.

Pada teknik hidroponik sistem dutch bucket ini air nutrisi dialirkan dari tandon nutrisi ke media tanam secara terus menerus dan sebagian air nutrisi tersebut kembali ke tandon. Air nutrisi tersebut dialirkan secara periodik.

"Di sini kita memang sistem nya memakai full hidroponik lalu kita memakai sistem dutch bucket. Dengan memakai sistem ini, kebutuhan tanaman sepanjang waktu akan terpenuhi, karena kita melakukan irigasi selama 24 jam non stop. Selain itu, kita juga menjaga Kesehatan tanaman dengan cara meminimalkan semua penyakit menganggu, sehingga tanaman ini memiliki Kesehatan yang optimal," ujar Arvin, petani milenial.

Buah melon varietas hamigua ini berhasil dibudidayakan dengan menghasilkan buah melon rata-rata berukuran besar dan bahkan beratnya mencapai 5,85 kilogram. Melon terberat di Indonesia itu akhirnya mendapat apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).

"Seperti inilah buah melon yang terberat, semoga ini menjadi inspirasi bagi para petani di seluruh Indonesia," tutur Paulus, Direktur Leprid.

Budidaya melon dengan tektologi komputer ini lebih efektif di banding budidaya secara konvensional yang potensi gagal panen besar karena cuaca.

#buahmelonhamigua #dutchbucket #semarang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/463639/catatkan-rekor-petani-milenial-panen-melon-seberat-5-85-kg