MALANG, KOMPAS.TV - Sejak harga cabai mahal, penjual bakso harus mengeluarkan modal lebih besar dibanding biasanya.

Salah satu penjual bakso kuah pedas yang merasakan dampak dari kenaikan harga cabai ini berada di Jalan Kyai Haji Malik dalam Kota Malang. Salah satu kedai bakso yang menyediakan kuah pedas atau kuah bledeg ini cukup merasakan dampak dari mahalnya harga cabai.

Sulistyana, pemilik bakso kuah pedas ini mengaku sejak kenaikan harga cabai yang sangat siginifikan, dirinya harus merogoh kantong lebih dalam lagi untuk membeli cabai. Dalam sehari, setidaknya kedai ini menghabiskan satu kilogram cabai rawit.

Meski harga cabai mahal, namun Sulistyana tak pernah mengurangi takaran cabai pada kuah baksonya, karena jika hal tersebut ia lakukan akan berdampak pada cita rasa bakso. untuk harga jual bakso, Sulis juga mengaku tidak mungkin menaikkan harga jual.

Sebagai gantinya, Sulis mengambil untung dari minuman dan menu tambahan. Meski dengan kenaikan harga cabai, keuntungannya berkurang menurut Sulis hal tersebut bisa dikatakan wajar dalam dunia usaha.

"Kalo cabai murah ya mending, tapi kalo mahal ya tetap sesuai takeran mahal atau murah ya tetap satu kilo, harga jual juga ga bisa diubah," Kata Sulis.

Hingga saat ini harga cabai di pasaran masih tinggi. Cabai rawit yang biasanya Rp 30 hingga Rp 40 ribu kini melonjak menjadi Rp 90 bahkan Rp 100 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai ini dipicu oleh kurangnya pasokan cabai dari petani karena banyak tanaman cabai gagal panen.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/460875/imbas-cabai-mahal-penjual-bakso-kuah-pedas-di-malang-keluarkan-modal-lebih