Enam pelajar SMAN 114 diamankan polisi setelah terlibat melakukan teror bom. Pelaku masing-masing berinisial FA, H, RF, KH, dan seorang siswi SAL menyatakan bahwa motif teror bom ini dilakukan hanya untuk lelucon atau prank antar teman sekolah. Mereka membuat profil WhatsApp dengan foto dan nama Noordin M. Top.