Kematian tragis Eman Suherman Ketua BPD Karangtengah Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang ditemukan tergantung menyisakan misteri. Keluarga menolak otopsi, setelah mengetahui kasus ini murni gant*ng d*ri, sehari setelah gelaran Pilkades Serentak 2023.
Jenazah Eman ditemukan oleh warga, pada Senin (25/9/2023) tergantung di dalam rumahnya di Kampung Babakan Desa Karangtengah. Saat itu, saksi mencari Eman untuk meminta tanda tangan Ketua BPD di lembaran BAP Pilkades Karangtengah 2023.
Saat ditemukan oleh saksi sekitar pukul 12.00 WIB, Eman masih menggunakan pakaian yang dikenakannya saat Pilkades Karangtengah berlangsung. Menggunakan kemeja biru terang dibalut rompi berwarna gelap dan celana panjang warna gelap, menggantung di dapur dengan tali tambang plastik.
Pasca kejadian, beredar isu dugaan pemicu kematian Eman dari sejumlah warga yang sempat mendengarkan almarhum berkeluh-kesah soal pilkades, sebelum ditemukan tewas. Eman katanya pernah bercerita mengalami tekanan beban terkait rencana sidang gugatan pilkades Karangtengah.
Eman selain menjabat sebagai Ketua BPD Karangtengah juga tercatat sebagai BUMD. Pria berusia 53 tahun ini dikenal sebagai figur yang ramah dan baik.
Kepolisian membeberkan hasil pemeriksaan medis Kematian Eman Suherman, Ketua BPD Karangtengah di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. Eman ditemukan tak bernyawa dengan leher tergantung tali tambang plastik pada Senin (25/9/2023).
Kanit Reskrim Polsek Cibadak, Ipda Asep Suhriat, mengungkapkan hasil penyelidikan awal terkait kematian Ketua BPD Karangtengah yang ditemukan sehari setelah pilkades serentak Kabupaten Sukabumi 2023. Usai dievakuasi dari rumahnya di kampung Babakan Karangtengah, jenazah Eman dibawa ke RSUD Sekarwangi Cibadak.
"Kami mendatangi TKP bersama dengan petugas dari Puskesmas setempat". "Di TKP, kami melakukan pengecekan bersama tim medis dari Puskesmas." "Setelah pengecekan awal, kami membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Sekarwangi untuk visum," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Proses visum dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti kematian korban, lanjut Kanis Reskrim Polsek Cibadak. Namun, kata Asep keluarga korban untuk otopsi.
Hal ini bebernya setelah hasil visum dokter tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah.
"Dari hasil investigasi dan visum yang dilakukan, tidak ditemukan kejanggalan". "Ini adalah murni kasus bunuh diri, sesuai dengan temuan dokter". "Jenazah korban kami serahkan kepada keluarga untuk pemakaman," tandasnya.
Polisi belum bersedia mengungkap dugaan pemicu atau alasan Eman memilih mengakhiri hidupnya. Juga tak bersedia komentar apakah kematian Eman terkait pilkades Karangtengah, pada 24 September 2023.
Dihubung terpisah Kapolres Sukabumi Akbp Maruly Pardede, melalui Kasi Humasnya Iptu Aah Saepul Rohman, menegaskan kesimpulan dari proses visum jenazah Eman oleh pihak RSUD Sekarwangi.
"Dugaan sementara korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri", "namun demikian saat ini petugas