SEMARANG, KOMPAS.TV - Tiba di Kota Semarang, Miftahudin Ramli atau lebih dikenal dengan panggilan Pak Midun disambut antusias oleh suporter Semarang Panser Biru serta sejumlah Bonek yang ada di Semarang. Usai beristirahat sejenak di Stadion Citarum, mereka menggelar doa bersama untuk para korban Kanjuruhan dan kesuksesan misi yang dilakoni oleh Pak Midun. Selain itu mereka juga mengakomodir kebutuhan Pak Midun, hingga menyerviskan sepeda yang dikayuh Pak Midun dari Malang ke bengkel terdekat.
Aksi bersepeda dengan membawa keranda ini sebagai bentuk keprihatinan dan menolak lupa atas kejadian Kanjuruhan Malang yang menelan korban ratusan suporter, serta sebagai misi perdamaian antar suporter.
"Saya ingin mengekspresikan keprihatinan pada kejadian 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan. Saya melakukan ini untuk menolak lupa kejadian itu, karena kejadian itu sangat luar biasa, bahkan dunia sudah melihat itu. Teringat sekali kesimpulannya itu faktor angin itu," ucap Midun.
Sementara itu Perwakilan Bagian Kerohanian Panser Biru, Achmad Munif, mengaku mendukung aksi yang dilakukan oleh Midun ini. Tak hanya mengakomodir kebutuhan Midun selama di Kota Semarang, namun pihaknya juga menyiapkan mobil ambulans untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pengawalan hingga batas kota juga akan dilakukan, setelah itu akan dilanjutkan estafet suporter Panser Biru yang ada di Kabupaten Kendal.
"Tanggapannya dari Panser Biru sendiri sangat mengapresiasi dan mendukung visi misi dari Pak Midun untuk bentuk keadilan sama-sama suporter, kita juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh teman-teman Arema. Saya sedih, maka dari itu mari kita mendukung apa yang menjadi visi misi dari Pak Midun," pungkas Achmad Munif.
Sebelum melakukan aksi bersepeda misi menolak lupa tragedi kanjuruhan, Miftahudin Ramli atau lebih dikenal dengan sebutan Pak Midun telah berlatih fisik bersepeda jarak jauh selama tiga bulan.
#kanjuruhan #bonek #panserbiru
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/433298/gowes-ke-jakarta-menolak-lupa-kanjuruhan-pak-midun-tiba-di-semarang