SEMARANG, KOMPAS.TV - Dengan memanfaatkan tanah wakaf yang semula adalah lahan kosong, pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) mencoba peluang bisnis agro dengan membuka wisata kebun melon. Setidaknya ada delapan green house yang kini dipenuhi dengan tanaman melon yang sedang berbuah lebat.

Di tempat ini pengunjung diperbolehkan memilih dan memetik melon sendiri. Buah melon yang dijamin manis ini dijual Rp 30.000 per kilogram. Sebagai jaminan kualitas, sebelum dibawa pulang, pihak pengelola membolehkan pengunjung untuk mencoba terlebih dalu rasa buah melon tersebut.

Melon yang ditanam ini berjenis sweet premiun dengan ciri kulit luar buah berwarna keputihan, sedangkan daging dalamnya berwarna kuning.

"Beberapa hari yang lalu kita tahu dari temen-temen, bahwa di sini ada wisata petik melon. Kita tertarik, seperti apa sih melon di sini, hasilnya bagus, rasanya manis," ujar Beni, pengunjung asal Sukoharjo.

Untuk satu green house saat panen bisa mencapai 1, 4 ton atau sekitar 1.200 buah. Ke depan pihak MAJT akan terus menambah jumlah green house dan varian buah, diantaranya semangka, strawberry, cabe tomat dan tanaman buah lainnya.

"Satu green house 1.200 buah, kira-kira 1,4 ton. Harganya kita jual Rp 30.000 per kg. Ini melon jenis jenis sweet premiun," jelas Hasan Maulana, pengelola agrobisnis MAJT.

Untuk saat ini pengunjung yang datang masih didominasi wisatawan lokal Semarang, namun ada juga yang datang dari luar daerah, seperti Kendal, Solo dan kota lain.



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/425183/sensasi-makan-buah-melon-hasil-petik-sendiri