SEMARANG, KOMPASTV - Penerimaan peserta didik baru jalur zonasi membuat salah satu sekolah dasar negeri di Semarang, Jawa Tengah kekurangan siswa. Hal ini terjadi lantaran wilayah di dekat sekolah lebih banyak dihuni oleh warga lansia.
Selain sekolah negeri, sekolah swasta di Pontianak nyaris tutup lantaran warga lebih berminat untuk masuk ke sekolah negeri di sekitarnya.
Sekolah Dasar Negeri Wonodri di Kota Semarang, Jawa Tengah kekurangan siswa. Hal ini imbas dari sistem zonasi yang diterapkan untuk penerimaan peserta didik baru.
Wilayah zonasi SD Negeri Wonodri mencakup 4 kelurahan dan keempat keluarahan tersebut kini lebih banyak dihuni oleh warga lansia. Selain itu, wilayah ini juga berada di tengah kota yang lebih banyak dikelilingi oleh pertokoan dibanding permukiman.
Dari 28 kuota yang harusnya terisi untuk memulai tahun ajaran baru 2023/ 2024. SD Negeri Wonodri baru terisi 10 siswa yang mendaftar dan untuk itu sekolah ini masih akan membuka pendaftaran secara langsung hingga 17 Juli mendatang.
Sekolah swasta di Kota Pontianak, Kalimantan Barat juga mengalami masalah yang sama. Sekolah Rahadi Oesman yang terletak di Jalan Alianyang nyaris tutup karena sepi peminat.
Menurut pengurus sekolah, adanya penerimaan peserta didik baru ke sekolah negeri membuat sekolah swasta kini kesulitan mencari murid.
Pihak sekolah swasta berharap pemerintah tidak membuka gelombang kedua lagi agar bisa memberikan kesempatan bagi sekolah swasta membuka pendaftaran siswa baru bagi para peserta didik yang tidak mendapatkan bangku di sekolah negeri.
Dulu, Sekolah Rahadi Oesman ini sempat membuka kelas pagi dan siang karena banyaknya siswa. Namun saat ini untuk mengisi satu ruang belajar dengan kuota 35 siswa saja sudah sulit.
Baca Juga Bupati Sigi Minta 50 Siswa Kurang Mampu, Bersekolah di Sukma Bangsa di https://www.kompas.tv/regional/381298/bupati-sigi-minta-50-siswa-kurang-mampu-bersekolah-di-sukma-bangsa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/422830/nyaris-tutup-sekolah-dasar-di-semarang-kekurangan-siswa-karena-wilayah-lebih-banyak-lansia