Kepala BPJT Miftachul Munir mengatakan pihaknya akan terus mengevaluasi proyek pembangunan Tol Bocimi. Mereka juga akan mengecek bagaimana progres dan masalah kelanjutannya termasuk kesiapan tanah yang belum bisa mereka jawab.
Masih menurut cnbcindonesia.com, Kementerian PUPR menyebut PT Hutama Karya akan membantu proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi yang digarap PT Waskita Karya Tbk. Proses bisnis tersebut akan segera diurus oleh Kementerian BUMN.
Salah satu pertimbangan Hutama Karya masuk dan menggarap proyek Tol Bocimi karena Penyertaan Modal Negara Waskita yang masih tertahan karena proses restrukturisasi utang yang belum beres. Sehingga hal ini menganggu gerak bisnis dari Waskita.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menegaskan hal ini hanya berlaku pada Tol Bocimi. Sedangkan tol lain masih tetap digarap oleh Waskita.
Jalan Tol Ciawi-Sukabumi memiliki 4 Seksi dengan total panjang keseluruhan 54 km. Rinciannya adalah Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km sudah beroperasi sejak Desember 2018 lalu. Seksi 2 ruas Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km Lalu dua seksi lainnya yakni Seksi 3 Cibadak- Sukabumi Barat sepanjang 13,70 km dan Seksi 4 ruas Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km.
Ruas Tol Cigombong-Cibadak akan terkoneksi dengan wilayah Bogor yang terhubung dengan ruas tol Jagorawi, sehingga dapat mengurangi waktu tempuh dari Jakarta menuju Sukabumi yang sebelumnya 4 sampai 5 jam melalui jalan alteri menjadi 2 jam lebih cepat.
Ruas tol ini diharapkan menjadi alternatif penghubung menuju kawasan pariwisata di sekitar kawasan Lido, Sukabumi, Palabuhanratu, Ujung Genteng hingga Geopark Ciletuh serta akan semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan wilayah Jawa Barat bagian selatan seperti Bogor dan Ciawi.