JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta Proyek Pembangunan Menara Base Transceiver Station (BTS) Kementerian Komunikasi dan Informatika terus dilanjutkan.
Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informartika, Mahfud MD menyebut mengungkapan kasus bukan upaya politisasi.
Menurut Mahfud, proyek BTS berjalan dengan baik dari 2006-2019, baru muncul masalah sejak tahun anggaran 2020-2021.
Plt Menkominfo, Mahfud MD membeberkan kejanggalan proyek pembangunan menara BTS.
Menurutnya dari 4.200 menara BTS yang ditargetkan, 1.100 tower dilaporkan jadi.
Sesudah diperiksa melalui satelit, yang ada hanya 958 menara.
Dari 958 menara yang sudah berdiri, tidak semuanya bisa beroperasi karena dari 8 sampel yang dipilih semuanya tidak dapat berfungsi.
Mahfud menambahkan, biaya yang dikeluarkan untuk membangun 958 menara BTS itu sekitar Rp 2,1 triliun dari anggaran total yang mencapai Rp 10 triliun.
Mahfud menyebut, ada dugaan penyalahgunaan dana sekitar Rp 8 triliun yang harus dipertanggungjawabkan di pengadilan.
Kasus dugaan korupsi ini menyeret Menkominfo yang juga Sekjen Partai Nasdem, Johnny G Plate sebagai tersangka.
Johnny G Plate diduga terlibat dalam kasus korupsi proyek BTS 4G senilai Rp 8 triliun, baik sebagai pengguna anggaran ataupun sebagai Menteri.
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menghormati kasus hukum yang menjerat Johnny G Plate.
Surya Paloh yakin penahanan Plate tidak ada hubungannya dengan unsur politik atau intervensi kekuasaan.
Proyek pembangunan BTS ini harus diawasi ketat karena merupakan bagian strategi kebijakan nasional di bidang komunikasi dan informasi untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Baca Juga Olah TKP Raibnya Patung Ganesa, Polisi Menduga Jatuh ke Kawah Bromo di https://www.kompas.tv/article/409208/olah-tkp-raibnya-patung-ganesa-polisi-menduga-jatuh-ke-kawah-bromo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/409211/mahfud-md-beberkan-kasus-korupsi-bts-bukan-upaya-politisasi-masalah-muncul-sejak-2020-2021