DELI SERDANG, KOMPAS.TV - Tragedi jatuhnya Aisiah Sinta Dewi Hasibuan dari lift Bandara Kualanamu 24 April lalu, kenyataan bahwa Aisiah ditemukan 27 April, 3 hari setelah dilaporkan hilang.
Aspek keamanan lift di Bandara Kualanamu dipertanyakan.
Dalam rekaman cctv, Aisiah fokus melihat pada satu pintu lift dan tidak tahu bahwa terdapat dua pintu lift di lokasi tersebut.
Aisiah tidak melihat jika pintu lift di belakangnya terbuka dan tak lama kemudian pintu di depan Aisiah juga terbuka, namun ternyata tidak berhenti di lantai yang tepat sehingga ia pun terjatuh.
Ketika korban berupaya menelepon dan mengabarkan keadaannya pada sang keponakan, sang keponakan kemudian menelepon ibunya hingga pihak keluarga meminta bantuan petugas bandara untuk mencari.
Keluarga juga sempat meminta rekaman cctv khususnya di area lift, tetapi sulit mendapatkannya.
Sementara itu pihak bandara mengaku saat pengecekan cctv sempat terjadi kendala pada cctv di area lift.
Menurut polisi, dari hasil olah tempat kejadian perkara lebarnya sekitar 60 cm.
Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara yang melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pun menduga adanya kelalaian dalam perawatan sarana dan prasarana bandara terutama lift.
Menindaklanjuti kasus ini, keluarga korban Aisiah Sinta Dewi Hasibuan melaporkan 6 perusahaan yang diduga bertanggung jawab atas peristiwa jatuhnya korban dari lift Kualanamu ke Bareskrim Polri.
6 perusahaan itu dilaporkan atas dugaan kelalaian dan kealpaan.
Baca Juga Jokowi dan Bu Iriana Tiba di Labuan Bajo, Cek Kesiapan Akhir Jelang KTT ASEAN 2023 di https://www.kompas.tv/article/404393/jokowi-dan-bu-iriana-tiba-di-labuan-bajo-cek-kesiapan-akhir-jelang-ktt-asean-2023
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/404394/sejumlah-fakta-tragedi-di-lift-bandara-kualanamu-aisiah-tak-melihat-pintu-lift-belakangnya-terbuka