Longsornya Jembatan Cikereteg yang menjadi penghubung jalan nasional jalur Sukabumi-Bogor memang menyita perhatian publik terutama warga sekitar.
Meski saat ini ada Jembatan Bailey Cikereteg, namun peristiwa bencana alam di jalan penghubung vital dua daerah Sukabumi-Bogor ini tetap tidak menutupi banyaknya pihak yang terdampak. Mulai dari arus lalu lintas, sopir, pedagang hingga masyarakat pengguna jalan.
Tak dapat dipungkiri, lalin adalah dampak yang paling disorot jika bencana alam ini kembali terjadi. Namun, jika sudut pandang lain dibuka lebar-lebar ada catatan sejarah yang terungkap usai jembatan Cikereteg mengalami longsor.
Sejarah di area jembatan Cikereteg ini adalah adanya terowongan peninggalan masa kolonial Belanda yang disebut "Gonggo Burung" atau gorong-gorong air yang telah mati.