ACEH BARAT, KOMPAS.TV - Di Aceh Barat tepatnya di Desa Kubu Kecamatan Arongan Lambalek, eceng gondok sangat mudah ditemukan di sepanjang aliran sungai. Berbekal pelatihan yang diberikan oleh tim kuliah Pengabdian Masyarakat Membangun Desa Universitas Islam Negeri Ar - Raniry Banda Aceh. Cut Afni mulai tertarik menjadikan eceng gondok sebagai sumber penghasilan baru baginya.
Sehari hari, Cut Afni dibantu oleh anaknya menjemur eceng gondok yang telah dikumpulkan di rawa-rawa maupun aliran sungai. Proses penjemuranpun memakan waktu satu hingga dua minggu lamanya tergantung terik tidaknya matahari.
Setelah penjemuran, eceng gondok yang sudah kering kemudian dimasukkan ketempat penyimpanan, serta terhindar dari air untuk menjaga kualitasnya tetap bagus sebelum proses pembuatan produk seperti tas, sendal, kotak isu, hingga berbagai macam produk tergantung pesanan konsumen.
Pasang surut membangun usaha ekonomi kreatif tersebut juga telah ia rasakan, mulai dari kekurangan modal, terbatasnya produksi, hingga pemasaran yang sulit. Namun usaha yang mulai dirintis dari tahun 2016 silam tersebut mulai ia rasakan dampak dan manfaatnya.
Kini, pesanan produk kerajinan eceng gondok tersebut sudah tembus hingga pulau Jawa. Harganya pun beragam, mulai dari puluhan ribu rupiah, hingga ratusan ribu rupiah tergantung jenis dan besar kecilnya produk.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang melihat peluang dari umkm tersebut juga tidak mau ketinggalan mempromosikan produk tersebut sebagai souvenir bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh, apalagi usaha tersebut kini mampu menyerap tenaga kerja sekitar hingga 50 orang pekerja.
Bagi anda yang ingin mencoba produk kerajinan tangan dari eceng gondok tersebut tak perlu khawatir, selain bisa langsung datang ke lokasi pembuatan. Cut afni juga mulai memasarkan produknya melalui media sosial.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/390001/sulap-eceng-gondok-jadi-produk-bernilai-jual-tinggi