MALANG, KOMPAS.TV - Memiliki keterbatasan fisik tidak menjadi hambatan seseorang untuk terus berkarya. Seorang pemuda di Malang ini misalnya, dengan keterbatasannya, dirinya berhasil membudidayakan kadal gurun australia atau dikenal dengan bearded dragon.
Seram dan menakutkan, itulah kesan yang pertama kali muncul saat melihat binatang reptil satu ini. Namun di tangan Muhammad Candra, warga Balearjosari Kota Malang, reptil satu ini justru memiliki daya tarik tersendiri. Karena kecintaannya pada bearded dragon inilah, Candra mulai mengembangbiakkan reptil ini di rumahnya.
Meski semua aktivitas Ia lakukan di atas kursi roda, dengan penuh semangat Candra merawat reptil ini. Memberi makan hingga membersihkan kandang Ia lakukan sendiri. Namun untuk beberapa aktivitas yang cukup berat, ia seringkali dibantu ayah atau ibunya.
Saat ini, Candra memiliki 3 ekor indukan dan 9 ekor anakan bearded dragon. Meski usahanya belum begitu besar, namun Candra sudah berhasil menetaskan ratusan ekor reptil yang mirip dengan naga ini.
Ia menambahkan, meski terlihat menyeramkan, namun bearded dragon ini tergolong binatang yang jinak dan tenang saat diajak bermain.
Ratusan anakan bearded dragon milik Candra sudah dipasarkan ke sejumlah Kota di Indonesia, dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah per ekor.
Untuk perawatan, selain nutrisi makanan yang cukup, reptil ini juga membutuhkan sinar lampu agar pertumbuhannya maksimal.
"Harus ada lampu UV A dan UV B, juga pakai lampu penghangat di pagi sampai siang hari," Katanya.
Selain, kadal gurun dari Australia, Candra juga mulai mencoba membudidayakan iguana dan sugar glider. Karena pemasaran ia lakukan lewat media sosial, beberapa kali pesanan dari luar negeri harus ia tolak, karena panjangnya urusan administrasi dan mahalnya biaya ekspor binatang ke luar negeri.
#beardeddragon
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/384495/raup-keuntungan-dari-budidaya-kadal-gurun-australia