JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akhirnya ketuk palu memberikan insentif untuk mobil dan motor listrik.
Dengan kondisi keuangan negara saat ini, apakah insentif dibutuhkan saat ini?
Melihat kepada kebutuhan, sektor apa yang harusnya jadi prioritas dengan anggaran insentif kendaraan listrik?
Apakah infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia sudah mumpuni, jika nanti ada penambahan kendaraan listrik yang dibeli masyarakat?
Pun di satu sisi, pemerintah ingin menekan pemakaian BBM fosil.
Lantas, solusi apa yang paling masuk akal untuk meningkatkan pembelian kendaraan listrik?
Ya, mobil listrik mencetak penjualan moncer di gelaran Indonesia International Motorshow (IIMS).
Meski belum bisa menyebut angka pasti, namun Project Manager IIMS, Rudi MF menyebut, penjualan kendaraan listrik meningkat.
Penjualan kendaraan listrik juga memberi andil besar dalam pencapaian transaksi IIMS yang menembus Rp 3,3 triliun selama sembilan hari penyelenggaraannya.
Menengok fenomena dan momentum ini, pemerintah jor-joran mengguyur insentif demi meningkatkan penjualan kendaraan listrik, roda dua dan empat.
Lantas, seberapa efektif dan seberapa penting insentif ini?
Kompas TV bertanya kepada Direktur INDEF (The Institute for Development of Economics and Finance), Tauhid Ahmad.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/383060/seberapa-efektif-penerapan-insentif-kendaraan-listrik-ini-kata-direktur-indef-tauhid-ahmad