SEMARANG,KOMPAS.TV - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah Dan Semarang Zoo pada hari Senin (20/02/2023) sore, mengklarifikasi penyebab kematian gajah betina berumur 67 tahun, yang sudah menghuni Semarang Zoo sejak 37 Tahun lalu. Gajah betina bernama Sekar, yang sempat sakit sejak Januari lalu, akhirnya mati karena menderita sakit gigi hingga ginjal pada Sabtu (19/02/2023) sore kemarin.
Sekar yang ditempatkan bersama gajah jantan muda di Semarang Zoo itu, akhirnya dikuburkan di kandangnya. BKSDA Jawa Tengah yang mendapat laporan, sudah menerjunkan tiga dokter hewan untuk menangani Sekar. Namun karena kondisi kesehatannya semakin memburuk, gajah betina itu akhirnya mati.
"Gajah itu sakit gigi, tidak mau makan dan kemudian menyebabkan skit ginjal seseuai yang dikatakan oleh dokter hewan dan menyebabkan metabolis terganggu, mulai Januari tanggal 26 sudah sempat sembuh dan pada Februari gajah ini sakit kembali,"ujar Darmanto, Kepala BKSDA Provinsi Jawa Tengah
Direktur Semarang Zoo sebelumnya sudah merencanakan untuk melakuan penambahan satwa jenis gajah dan berkoordinasi dengan beberapa lembaga konservasi yang memiliki satwa gajah. Namun karena sulitnya penangkaran gajah, akhirnya belum mendapatkan gajah betina dengan umur muda untuk penambahan satwa di Semarang Zoo.
"1 tahun yang lalu kita udah merencanakan itu, bahkan sudah komunikasi dengan beberapa LK-LK yang lain dari Solo, Bali bahkan termasuk dari Sumatera, tapi proses untuk mendapatkan gajah itu sangat sulit," kata Awaludin, Direktur Semarang Zoo
Pihak Semarang Zoo memastikan tidak ada eksploitasi satwa, seperti menjadikan gajah sebagai hewan tunggangan pengunjung.
#semarangzoo #satwa #jawa tengah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/381236/sakit-gigi-hingga-ginjal-gajah-betina-di-semarang-zoo-mati