JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa Arif Rachman Arifin menahan tangis saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang lanjutan obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir Yosua di PN Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).
"Saya tidak habis berpikir kenapa saya menuai fitnah ketika saya dengan itikad baik bekerja. Saya hilang nalar mengapa saya menuai kebencian dan ketika saya selalu mengisi pikiran dengan hal baik," ujarnya.
Dia pun mempertanyakan kenapa dia sampai terseret kasus pembunuhan Brigadir Yosua padahal dirinya amat mencintai institusi Polri.
Baca Juga Dalam Nota Pembelaan, Baiquni Wibowo Sebut Istri dan Anaknya Terdampak Atas Kasus Pembunuhan Yosua di https://www.kompas.tv/article/374700/dalam-nota-pembelaan-baiquni-wibowo-sebut-istri-dan-anaknya-terdampak-atas-kasus-pembunuhan-yosua
"Saya butuh akal mengapa saya menuai keji ketika saya mencintai institusi ini (Polri) dengan setiap tarikan nafas saya, tapi dalam setiap sujud saya selalu mengingat cinta kasih ibunda yang tanpa syarat kepada saya. Saya menjadi tabah ikhlas menerima takdir Allah kepada saya, ini adalah jalan Allah," ujarnya.
Video Editor: Bara Bima
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/374702/tahan-tangis-baca-pleidoi-arif-rachman-arifin-saya-tidak-habis-pikir-kenapa-saya-menuai-fitnah