MALANG, KOMPAS.TV-Rencana Pemerintah Kota Malang menjadikan kawasan Jalan Basuki Rahmat atau Kawasan Kayutangan menjadi jalan satu arah menimbulkan pro kontra di masyarakat. Setelah sempat mengadu ke DPRD Kota Malang, kini spanduk penolakan jalan satu arah bermunculan.
Spanduk yang berisi kecaman dan penolakan rencana jalan satu arah ini bermunculan di kawasan heritage Simpang empat Rajabali, Jalan Semeru dan Jalan Kahuripan.
Spanduk penolakan ini juga mengatasnamakan warga sekitaran kawasan heritage, seperti Jalan Semeru dan Kauman. Meski terjadi penolakan, namun ada juga warga Kayutangan yang setuju dengan rencana Pemkot Malang membuat kawasan Kayutangan menjadi satu arah.
Warga yang mendukung satu arah mengaku, selama kebijakan tersebut membawa dampak positif bagi pembangunan wisata heritage, hal tersebut tidak menjadi masalah.
"Satu arah menurut saya tidak masalah, semua kan demi kebaikan," kata Jerry, warga Kayutangan.
Namun sebagian warga yang menolak mengaku, jalur satu arah akan membuat warga Kayutangan memutar lebih jauh, dan dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan.
"Kalau saya menolak satu arah, soalnya nanti kalo muter-muter malah bingung, lebih jauh jalannya," ujar Astufa, yang kontra rencana satu arah.
Sebelumnya Pemkot Malang berencana menerapkan jalur satu arah di Kawasan Heritage Kayutangan. Langkah ini dilakukan untuk mendukung keberlangsungan Kawasan Kayutangan, menjadi wisata heritage yang berisi peninggalan bangunan kolonial.
#kayutanganmalang #penolakansatuarah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/369153/rencana-penerapan-jalan-satu-arah-di-kayutangan-kota-malang-spanduk-penolakan-bermunculan