KOMPAS.TV - Sebanyak 15 anak asal Kepulauan Masalembu, Kangean, dan Sapeken, tak bisa masuk sekolah.
Mereka tertahan di Pelabuhan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tak bisa kembali ke tempat tinggal mereka di kepulauan.
Sejak 17 hari lalu, seluruh pelayaran ke kepulauan di wilayah Sumenep, Jawa Timur, lumpuh, akibat cuaca buruk.
Kapal tak bisa melaut, karena ketinggian gelombang mencapai empat meter.
Vika Sari, siswi sekolah di Kepulauan Kangean, bingung, karena sampai saat ini belum bisa masuk sekolah.
Padahal Vika adalah siswa baru di sekolahnya.
15 anak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, cuma bisa menunggu di ruang tunggu terminal pelabuhan dan rumah dinas Camat yang telah difungsikan sebagai tempat singgah sementara.
Baca Juga Hampir Sepekan Terendam Banjir, Warga Kudus Mulai Terserang Penyakit di https://www.kompas.tv/article/365477/hampir-sepekan-terendam-banjir-warga-kudus-mulai-terserang-penyakit
Jumlah penumpang yang tertahan terus bertambah, hingga mencapai 194 orang.
Hingga saat ini, belum ada kepastian, kapan cuaca buruk mereda.
Pihak Syahbandar belum berani memberikan izin berlayar pada seluruh kapal.
Sementara di Brebes, Jawa Tengah, sedikitnya empat rumah warga roboh diterjang banjir bandang.
Banjir setelah hujan deras, menerjang enam desa dan merusak puluhan rumah warga.
Saat ini, puluhan personil BPBD, PMI dan relawan tengah membersihkan puing-puing bangunan.
Sementara di Kulonprogo, Yogyakarta, sebuah rumah di Pedukuhan Grindang, Hargomulyo, rata dengan tanah akibat diterjang angin kencang.
Warga dibantu relawan bencana langsung mengevakuasi sisa bangunan rumah yang roboh.
Untuk sementara, penghuni rumah mengungsi hingga rumah selesai diperbaiki.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/365483/pelayaran-lumpuh-akibat-cuaca-buruk-15-siswa-tidak-bisa-masuk-sekolah-karena-tertahan-di-pelabuhan