KOMPASTV - Beredar video yang memperlihatkan detik-detik gempa berlangsung, dengan narasi gempa bumi dengan magnitudo 10,3 membelah 25 kecamatan. Dalam video terlihat orang-orang berlarian di jalan, rumah-rumah runtuh, dan sejumlah gedung bertingkat tampak bergoyang. Namun setelah dicek kebenaran mengenai video dan narasi tersebut, info yang beredar adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya video tersebut merupakan gabungan dari kejadian gempa bumi di tempat dan waktu yang berbeda-beda. Seperti di Nepal pada 2015, Jepang tahun 2011, Trinidad dan Tobago tahun 2018, dan Alaska tahun 2018. Kekuatan gempa di setiap negara pun tidak sama.
Lebih lanjut penelusuran dilakukan dengan menggunakan google reverse image, diketahui pada awal video menunjukkan keadaan yang dramatis ketika orang-orang berlarian meninggalkan kendaraannya saat terjadi gempa bumi di ibu kota Nepal, Kathmandu, pada 25 April 2015 itu bermagnitudo 7,9.
Lalu memasuki menit kedua, terlihat puluhan orang duduk di lantai berdesak-desakan yang faktanya merupakan rekaman saat gempa bumi bermagnitudo 9,1 terjadi di bandara Narita, Jepang, pada 11 Maret 2022 yang diunggah dengan judul "Japan Earthquake March 2011 - Narita Airport".
Begitu juga dengan menit-menit berikutnya yang merupakan kompilasi footage rekaman detik-detik gempa melanda berbagai tempat. Jadi bisa dipastikan narasi yang beredar mengenai gempa bumi dengan magnitudo 10,3 membelah 25 kecamatan merupakan informasi yang tidak benar atau hoaks.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/364557/hoaks-gempa-bumi-dengan-magnitudo-10-3-membelah-25-kecamatan-news-or-hoax