JEMBER, KOMPAS.TV - Produsen kerupuk rambak sapi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terpaksa menghentikan sementara produksinya karena curah hujan tinggi. Produksi kerupuk rambak sapi membutuhkan sinar matahari, untuk menghasilkan kualitas bagus.
Salah satu produsen kerupuk rambak sapi, yang menghentikan produksinya, adalah Aprilia Susanti, warga Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Produksi dihentikan sementara untuk menghindari kerusakan bahan baku, akibat kurangnya sinar matahari, untuk proses pengeringan.
Papan kayu, yang biasanya digunakan menjemur kulit sapi, ditumpuk dan tidak digunakan. Beruntung masih ada stok bahan baku kerupuk rambak, mencukupi permintaan pelanggan. Namun stok bahan baku hanya mencukupi satu bulan kedepan, atau selama bulan Desember.
Kerupuk rambak sapi buatan warga Kelurahan Mangli cukup terkenal. Penjualannya hingga ke Malang, Blitar dan pulau Bali. Biasanya, satu produsen bisa memproduksi 100 kilogram kerupuk rambak, namun kini hanya 20 kilogram.
Meski produksinya berhenti, Aprilia Susanti tidak memberhentikan 30 orang karyawannya. Ia hanya memberlakukan pembagian kerja dengan sistem bergiliran.
beritajember
hujan
intensitashujan
krupukrambak
produsenkrupuk
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/354180/curah-hujan-tinggi-produsen-kerupuk-rambak-sapi-hentikan-produksi