KEJI! Peserta Diksar Maut Bicara: Yang Mundur Dihabisi

TempoVideo 2022-11-17

Views 175

VIDEO.TEMPO.CO - TEMPO.CO, Yogyakarta: Salah satu korban luka, peserta pendidikan dasar atau diksar TGC XXXVII Mapala Universitas Islam Indonesia atau UII yang menjalani rawat inap di Rumah sakit Jogja International Hospital (JIH), Sleman, Yogyakarta, berbicara di depan Menristek Dikti M Nasir.

Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kunjungan Menristek saat menjenguk peserta diksar Mapala UII yang hingga kini masih menjalani rawat inap, Kamis sore.

Dari 37 peserta diksar TGC XXXVII Mapala UII, Yogyakarta tiga orang meninggal dan sepuluh orang masih menjalani rawat inap di JIH, sementara sisanya menjalani rawat jalan.

Di sela-sela kunjungan Menristek Dikti di JIH, salah satu peserta diksar mapala UII, yakni M Rahmat Daniel, yang menjalani rawat inap, menyampaikan bahwa saat kegiatan diksar di Gunung Lawu beberapa waktu dirinya pernah dipukul oleh seniornya.

lalu ketika tiba di lokasi sempat melakukan pelatihan baca peta, namun juga ada peserta yang disuruh merayap, dan kadang dipukul di bagian perut dan dada.

Dirinya sendiri sempat menerima tamparan dari seniornya. Sementara itu, terkait almarhum Syaits Asyam, Daniel mengatakan Asyam justru peserta yang paling sering mendapat pukulan.

Dalam kesempatan bertemu Menteri tersebut, Daniel juga mengatakan, para peserta diksar justru dipaksa untuk mengikuti kegiatan hingga akhir,jika ada yang mundur justru akan mendapat sanksi dan hukuman dari para seniornya.

Sementara itu, Direktur utama rumah sakit JIH, dr Mulyo Hartana, mengatakan, hingga saat ini masih ada 10 orang peserta diksar TGC mapala UII tersebut yang masih menjalani rawat inap.

Pihaknya juga menuturkan kesepuluh peserta tersebut mengalami perkembangan yang signifikan, secara umum telah membaik juga stabil setelah adanya pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, MRI, rongten, dan USG abdomen serta terapi yang dilakukan secara terpadu oleh tim medis yang telah ditunjuk pihak JIH.

Pendampingan secara psikologi juga sudah dilakukan untuk mengoptimalkan penyembuhan secara psikis meskipun sudah terlihat membaik. Namun pihak JIH sendiri juga masih terus memaksimalkan setiap pemeriksaan penunjang dan juga observasi hasil terapi medis untuk perkembangan medis yang lebih baik lagi.

Jurnalis Video: Hand Wahyu (Yogyakarta)
Editor: Ngarto Februana

Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel

Official Website: http://www.tempo.co
Official Video Channel on Website: http://video.tempo.co
Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia
Twitter: https://twitter.com/tempodotco
Google Plus: https://plus.google.com/+TempoVideoChannel

Share This Video


Download

  
Report form