MALANG, KOMPAS.TV - Di tengah guyuran hujan, sejumlah Aremania menggelar doa bersama di depan Balai Kota Malang, Kamis (10/11/2022) kemarin.
Doa bersama juga diikuti oleh sejumlah suporter dari Surabaya, Lamongan, dan Gresik.
Di tengah-tengah doa bersama, Wali Kota Malang Sutiaji mendatangi lokasi dan terlihat menangis.
Sutiaji mengaku merasakan kesedihan keluarga para korban.
Sutiaji juga menyatakan mendukung perjuangan Aremania menuntut kebenaran dan keadilan.
Sebelumnya, ribuan Aremania menggelar aksi longmarch untuk mengenang 40 hari Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga Sederet Atlet yang Resmi Jadi PNS Kemenpora Hari Ini, ada Anthony Ginting hingga Greysia Polii di https://www.kompas.tv/article/346811/sederet-atlet-yang-resmi-jadi-pns-kemenpora-hari-ini-ada-anthony-ginting-hingga-greysia-polii
Membawa sejumlah atribut spanduk dan poster, massa Aremania berjalan kaki dari Stadion Gajayana Kota Malang menuju Balai Kota Malang.
Dalam aksinya massa ada 3 tuntutan yang disuarakan dari para keluarga korban dan Aremania yakni mengadili seluruh aktor dan eksekutor Tragedi Kanjuruhan menjadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat dan menuntut segala kerugian yang diderita korban dan keluarganya dalam mekanisme kompensasi dan restitusi.
Sementara itu, Menpora Zainudin Amali mengaku belum mendapatkan sinyal dari pihak kepolisian soal izin keramaian lanjutan Liga Sepak Bola.
Menpora menyebut, saat ini seluruh stadion di Indonesia masih di audit terkait standarisasi terutama yang memiliki penonton banyak.
Zainudin Amali juga menyatakan akan membuat SOP baru dengan mengadopsi Statuta FIFA, Statuta PSSI, dan aturan pengamanan dari pihak kepolisian untuk melahirkan standar operasional prosedur yang baru.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/347405/hujan-deras-tak-halangi-aremania-gelar-doa-bersama-untuk-peringati-40-hari-tragedi-kanjuruhan