MALANG, KOMPAS.TV - Ayah korban Tragedi Kanjuruhan, Devi Athok, warga Bululawang, Kabupaten Malang menangis histeris saat memasuki tempat autopsi di TPU Desa Sukolilo, pada Sabtu (5/11/2022) siang.
Sang ayah menangis lantaran mengingat dua putrinya yakni yakni Natasya Debi Ramadhani dan Nayla Debi Anggraeni ketika meninggal dunia dalam tragedi kemanusiaan pada 1 Oktober lalu.
Kehadirannya untuk menandatangani BAP sebelum penggalian makam dimulai.
Proses autopsi ini juga diajukan olehnya, pada TGIPF.
Baca Juga Aremania Kawal Proses Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, Berharap Hasilnya Beratkan Tersangka di https://www.kompas.tv/article/345287/aremania-kawal-proses-autopsi-korban-tragedi-kanjuruhan-berharap-hasilnya-beratkan-tersangka
Pasalnya, ia merasa bahwa penyebab kematian anaknya belum diketahui secara pasti, sehingga mengajukan autopsi.
Sebelumnya, autopsi sempat dibatalkan karena ia merasa terintimidasi atas kedatangan polisi terus menerus ke rumahnya.
Kemudia ia mengajukan kembali autopsi yang kemudian digelar pada hari ini, Sabtu secara ekshumasi.
Video Editor: Firmansyah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/345296/tangis-histeris-ayah-korban-tragedi-kanjuruhan-lihat-jenazah-2-putrinya-diautopsi