SUKABUMI, KOMPAS.TV - Suara sirine di Kampung Pasir Salam, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat panik warga sekitar.
Pasalnya bunyi tersebut merupakan tanda adanya bencana longsor.
Evakuasi warga pun berjalan dramatis untuk diselamatkan di tempat aman, bahkan seorang warga pingsan dan harus di bawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan.
Kepanikan tersebut merupakan simulasi dari pemasangan sistem peringatan dini bencana longsor atau landslide early warning system yang dipasang Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB di lokasi rawan bencana longsor dan pergerakan tanah.
Baca Juga Longsor di Cadas Pangeran, Batu Besar Tutup Ruas Jalan dan Timpa Satu Minibus di https://www.kompas.tv/article/342971/longsor-di-cadas-pangeran-batu-besar-tutup-ruas-jalan-dan-timpa-satu-minibus
Alat ini akan bekerja di saat terjadi hujan lebat, serta dilengkapi sensor yang bisa mendeteksi pergerakan tanah dan sensor perubahan posisi kemiringan tanah atau terjadi longsor.
Alat ini juga akan mengeluarkan tiga kali peringatan dengan sirine yang berbeda dari level waspada, siaga hingga peringatan awas.
Selain memasang alat deteksi dini longsor, BNPB bersama BPBD Kabupaten Sukabumi, juga membentuk tim siaga bencana sehingga saat proses evakuasi warga mampu mengarahkan dan menangani untuk meminimalisasi adanya korban jiwa.
Simulasi yang dilakukan di zona merah pergerakan tanah di Kecamatan Nyalindung ini, bunyi sirine akan terdengar hingga radius 300 meter.
BNPB berharap, dengan pemasangan alat deteksi dini longsor ini bisa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana alam.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/343137/desa-kertaangsana-dipasangi-alat-deteksi-dini-longsor-bnpb-gelar-simulasi-bencana-bersama-warga