Bill Gates, pendiri perusahaan Microsoft bersama Paul Allen, menjadi orang terkaya di dunia saat saham perusahaannya naik drastis sejak penawaran perdananya pada tahun 1986. Namun ia kehilangan gelar sebagai orang terkaya itu. Salah satu penyebabnya adalah karena dia mendonasikan sebagian kekayaannya melalui yayasan filantropi yang didirikan bersama mantan istrinya, Melinda, pada tahun 2000. Hal ini memperlihatkan bahwa Gates merupakan salah seorang yang paling murah hati di planet ini. Meskipun demikian, Gates masih menduduki peringkat empat terkaya di dunia.
Berbeda dengan Kristus. Ia meninggalkan kekayaan yang tiada taranya di surga. Rela menjadi yang paling miskin dan hina di bumi. Ia lakukan ini agar kita menjadi kaya dalam segala hal. Kasih dan pengorbanan Kristus tidaklah tertandingi. Kemurahan hati dan kasih-Nya tiada tara. Jika kita masih hitung-hitung sebelum memberi, Kristus bahkan memberi seluruh diri bersama seluruh kekayaan-Nya kepada kita yang pernah memusuhi-Nya.
Rasul Paulus mengemukakan kenyataan ini untuk mendorong jemaat Korintus yang kaya untuk turut dalam pelayanan kasih. Jemaat Makedonia dijadikannya contoh. Mereka tidak saja memberi melebihi kemampuan mereka, melainkan mendesak Paulus untuk menerima pemberian itu (ay. 3-4). Kesempatan untuk memberi, bagi mereka merupakan anugerah Allah. Hal yang sama perlu kita lakukan bukan demi kemakmuran orang tertentu. Melainkan agar ada keseimbangan antara memberi dan menerima di kalangan jemaat Tuhan (ay. 14).
MEMBERI MERUPAKAN ANUGERAH ALLAH.
KITA LAKUKAN AGAR TERJADI KESEIMBANGAN ANTAR JEMAAT TUHAN.