Banyak pekerja pariwisata yang terdampak karena pandemi. Bahkan sebagian pekerja ada yang diberhentikan sementara dan ada juga yang menerima separuh gaji.
Ekonomi yang belum stabil sebagai dampak pandemi membuat kondisi usaha juga tidak menentu. Menghadapi kondisi ini, beberapa pekerja swasta mencoba membuka usaha sendiri untuk mencoba peroleh tambahan pendapatan.
Salah satunya dilakukan I Made Ariasa yang juga seorang karyawan swasta yang bergerak di bidang advertising. Dirinya mencoba keberuntungan membuka usaha menjual benda-benda antik kuno atau zaman dahulu.
Tak disangka, usaha yang berawal dari hobi tersebut akhirnya diminati pecinta barang antik lokal maupun mancanegara. Adapun beberapa jenis benda-benda jadul yang dijual mulai dari kamera, TV, tape, helm, mesin jarit, mesin ketik, radio, sepeda ontel dan lain-lainya.
"Saya mulai menawarkan benda-benda antik jadul saat Pandemi pada tahun 2020," katanya di kediamanya di Jalan Raya Canggu, Kerobokan, Badung.
Menurutnya, awalnya hanya iseng-iseng mengumpulkan barang-barang jadul karena mencoba mencari peluang usaha lain saat pandemi.
"Pertama hanya iseng-iseng menawarkan karena saat itu mencari pekerjaan susah dan iseng-iseng lah mencari benda-benda antik yang kemudian ditawarkan ternyata peminatnya ada juga," ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya, masih ada peminat benda antiknya walaupun tidak seperti saat mulai pandemi yang justru lebih ramai. Namun, saat ini terlihat telah berlahan-lahan mulai menggeliat kembali.
"Peminatnya ada lokal serta mancanegara seperti, negara Rusia dan Inggris. Tetapi, lebih banyak peminatnya dari kalangan lokal khususnya para pemilik usaha Coffe Shop untuk keperluan pajangan interior," bebernya.
Adapun barang paling diminati mulai dari elektronik seperti, TV Hitam Putih, Camera analog dan lain-lainya. Pengumpulan benda-benda tersebut selain dilakukan sendiri juga menggunakan sistem barter dengan teman-teman penghobi koleksi benda antik.
"Biasanya setelah pulang kerja meluangkan waktu untuk mencari barang-barang antik," cetusnya.
Untuk kendala yang dihadapi sampai saat ini, ia mengaku kadang kalah cepat mendapat barang dari teman-teman yang suka mengoleksi barang-barang antik.
Usahanya yang bertempat di Jalan Raya Canggu nomor 70 Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung ini ternyata juga bisa menjadi tambahan biaya rumah tangga.